Breaking News
Loading...
Senin, 01 Desember 2014

Sejarah Kebaya Nyonya di Nusantara

Sejarah Kebaya Nyonya di Nusantara - Pembaca, tahukah anda sejarah panjang kebaya nyonya atau dikenal juga dengan Kebaya Encim? Saat ini menjadi salah satu satu dari kekayaan budaya Indonesia, lho? Tulisan kali ini, Model Baju Kebaya akan mengisahkan tentang sejarah lahirnya kebaya encim melalui artikel singkat berikut ini.

Melihat Sejarah Kebaya Encim
Perpaduan berbagai macam budaya ini, sekarang telah menjadi salah satu tren mode fashion di Tanah Air. Awal mulanya kebaya sudah ada sejak pertama kali tercatat oleh Sir Thomas Stamford Bingley Raffles, Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1817, yang juga menulis buku History of Java, kebaya telah mengalami akulturasi dengan berbagai budaya yang masuk. Salah satunya, perpaduan dengan budaya Cina atau Tionghoa yang akhirnya menghasilkan kebaya encim. Kala itu gelombang imigrasi penduduk Tionghoa ke tanah air meningkat dipicu oleh aktifnya perdagangan di segala bidang dari abad ke-15. 

Sejarah Kebaya Encim di Nusantara
Sejarah Kebaya Nyonya di Nusantara/Tangkuluak

Keunikan sejarahnya, saat ini para imigran Tionghoa yang datang ke Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak membawa istri. Untuk mengobati kerinduan dan kebutuhannya, kebanyakan pria Tionghoa ini memperistri wanita dari penduduk pribumi setempat yang kala itu menggunakan kebaya sebagai busana sehari-hari. Wanita yang menikah dengan pria Tionghoa tersebut sering kali disebut ‘Nyai’. 

Sejarah Kebaya Encim di Nusantara
Sejarah Kebaya Nyonya di Nusantara/Tangkuluak

 “Namun, meski menikah dengan pria Tionghoa totok, para nyai ternyata tetap menggunakan kebaya sebagai busana sehari-hari. Bedanya, kebaya yang dikenakan setelah menikah memiliki bahan yang lebih halus dan mahal serta model yang merupakan perpaduan dari 2 budaya. Anak-anak perempuan yang lahir dari perpaduan budaya ini otomatis akan lebih kenal dengan kebaya yang dikenakan oleh ibunya. Bahkan, ketika wanita keturunan ini menikah dengan sesama Tionghoa (baik peranakan atau totok) mereka tetap menggunakan kebaya (seperti kebaya ibunya) dalam busana sehari-hari,” jelas Eddy Prabowo Witanto, dosen Jurusan Bahasa Indonesia di Beijing Foreign Studies University

Sejarah Kebaya Encim di Nusantara
Sejarah Kebaya Nyonya di Nusantara/Tangkuluak

Zaman terus berubah dan berkembang, berbagai budaya asing lainnya banyak datang beserta pedagang dari Portugis serta Malaka, kebaya itu pun menjadi  makin ‘kaya’ dengan percampuran budaya dari dua daerah tersebut. Terlihat dari beberapa variasi dalam pemilihan bahan yang lebih ringan dan model yang lebih simpel sesuai  iklim tropis Nusantara. 

Sejarah Kebaya Encim di Nusantara
Sejarah Kebaya Nyonya di Nusantara/Tangkuluak

Akhirnya,  kebaya encim ini pun kemudian populer dan digemari oleh wanita peranakan Indo-Cina yang awalnya bermukim di pesisir Jawa, termasuk Jakarta atau Batavia dikala itu, kota-kota daerah pesisir, seperti Surabaya, Semarang, Pekalongan, Lasem, Tuban, dan Cirebon sejak akhir abad ke-19. Kemudian terus menyebar ke daerah lainnya di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Bali dengan  asimilasi motif dan corak daerah tersebut.

Demikian artikel singkat tentang Sejarah Kebaya Nyonya di Indonesia, semoga dapat memberikan tambahan informasi bagi Anda, pecinta Baju Kebaya. Sekali lagi, semoga tulisan  ini bermanfaat, ya. Silahkan baca juga artikel tentang 10 Abaya Terbaru November 2014.

0 komentar:

Posting Komentar